Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
A. Ilmu Pengetahuan
IPTEK adalah akronim dai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Yang dimaksud dengan atau pengertian tentang ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana
pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar
Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu. Adapun beberapa definisi
ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh Bakhtiar tahun 2005
diantaranya adalah :
a. Mohamad
Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
b. Ralph
Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional,
umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.
c. Karl
Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
d.
Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam
satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan
hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
e.
Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi
pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan atau metode pendekatan
terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan
waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera manusia.
Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang
mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk :
“ jika .... maka “.
f. Afanasyef,
menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia
mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang
ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.
B. Teknologi
Teknologi, teknologi merupakan
berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos,
berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai
cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:
a. Menurut
Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode,
teknik benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu
maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia
b. Menurut
Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan
praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau
diterapkan oleh sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam
rangka mendorong terjadinya perubahan individu dan atau seluruh warga
masyarakat yang bersangkutan.
c.
Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu
media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta
mengendalikan suatu masalah.
Kesimpulannya, ilmu pengetahuan
mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan
praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan.
Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika
tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.
C. Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh
kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya
dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman
utamanya mencakup:
a.
Gambaran kekurangan materi,
Yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
b.
Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan
untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politikdan ekonomi di
seluruh dunia.
·
Ciri-ciri manusia yg berada di bawah kemiskinan
Mereka yang
hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti
tanah, modal, ketrampilan, Dll.
b.
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset
produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua
modal usaha.
c.
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman
SD.
d.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
e.
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak
mempunyai ketrampilan.
·
Fungsi-fungsi Orang Miskin
-
Pertama : adalah menyediakan tenaga kerja untuk
pekerjaan kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, tetapi di bayar murah.
-
Kedua : kemiskinan adalah menambah atau memperpanjang
nilai guna barang atau jasa. Baju bekas yang sudah tidak terpakai dapat di jual
( atau dengan bangga di katakan ” di infakan ”)kepada orang-orang miskin.
-
Ketiga : kemiskinan adalah mensubsidi berbagai
kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil,
karena di bayar murah, petani tidak boleh menaikan harga beras mereka untuk
mensubsidi orang-orang kota.
-
Kempat : kemiskinan adalah menyediakan lapangan
kerja,bagaimana mungkin orang miskin memberikan lapangan kerja ? karena ada
orang miskin lahirlah pekerjaan tukang kredit ( barang atau uang )
aktivis-aktivis LSM ( yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional
lewat para aktivis yang belum mendapatkan pekerjaan kantor ) belakangan kita
tahu bahwa tidak ada komunitas yang paling laku di jual oleh negara ketiga di
pasaran internasional selain kemiskinan.
-
Kelima : kemiskinan adalah memperteguh status sosial
orang-orang kaya, perhatikan jasa orang miskin pada perilaku orang-orang kaya
baru. Sopir yang menemaninya memberikan label bos kepadanya.Nyonya-nyonya dapat
menunjukan kekuasaannya dengan memerintah inem-inem mengurus rumah tangganya.
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan
lain-lain. Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan.
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar.
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang
diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan sistem nilai
yang dimiliki. Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau rendah.
Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan pokok
yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatannya ditengah-tengah
masyarakat sekitarnya. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara
manusiawi ditentukan oleh komposisi pangan apakah benilai gizi cukup dengan
nilai protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat
pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
Kesemuanya dapat tersimpul dalam barang dan jasa dan
tertuangkan dalam nilai uang sebgai patokan bagi penetapan pendapatan minimal
yang diperlukan, sehingga garis kemiskinan ditentukan oleh tingkat pendapatan
minilam ( versi bank dunia, dikota 75 $ dan desa 50 $AS perjiwa setahun, 1973)
( berapa sekarang ? ).
Berdasarkan ukuran ini maka mereka yang hidup dibawah
garis kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak
memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan. Dll
2.Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh
asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan
ataua modal usah.
3. Tingkat
pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD.
4.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak
yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikatagorikan
kedalam tiga
unsure :
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3. Kemiskinan buatan.
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
3. Kemiskinan buatan.
Yang relevan dalam hal ini adalah kemiskinan
buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan
structural. Itulah kemiskinan yang timbul oleh dan dari struktur-struktur
buatan manusia, baik strutur ekonomi, politik, sosial maupun cultural.
Selaindisebabkan oleh hal – hal tersebut, juga dimanfaatkan oleh sikap
“penenangan” atau “nrimo”, memandang kemiskinan sebagai nasib, malahan sebagai
takdir Tuhan. Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan atau subkultur, yang mempunya
struktur dan way of life yang telah turun temurun melalui jalur keluarga.
Kemiskinan (yagn membudaya) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan
sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme,
perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb.obatnya tidak lain adalah
revolusi yang sama radikal dan meluasnya.
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk
problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara
yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang
ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian
dan tempat berteduh.Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri
terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil
interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama
aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial
di antara sesama warga masyarakat yang bersangkutan, seperti perbedaan suku
bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada
dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara
sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan
pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Sementara itu klasifikasi atau penggolongan seseorang
atau masyarakat dikatakan miskin ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur
utama, yaitu :
Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg beras.
Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat pendapatan digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini, maka jumlah dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau dengan menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil persamaannya dalam kg beras.
Kebutuhan relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan
atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat
melangsungkan kehidupannya secara sederhana tetapi memadai sebagai warga
masyarakat yang layak.
Jika dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua
persepsi masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama
adalah yang berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur
dengan jumlah serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau dikuasai
untuk memelihara dan menikmati hidupnya. Semakin banyak jumlah dan makin tinggi
nilainya, maka akan makin tinggi taraf kemakmuran hidupnya. Sedangkan persepsi
kedua adalah pandangan masyarakat umum, terutama pedesaan. Mereka beranggapan
bahwa kemakmuran tidaklah berbeda dengan kebahagiaan. Seseorang akan merasa
makmur bila sudah ada keserasian antara keinginan-keinginan dan keadaan materil
atau sosial yang dimiliki atau dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha
untuk menyeimbangkan antara keinginan dan keadaan materinya. Jika keinginan
mereka berlebih, sementara keadaan materil mereka tidak mencukupi maka mereka
harus mengurangi keinginan yang ada. Begitu juga sebaliknya.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan
ke dalam 3 kelompok, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
Usaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek badaniah atau mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi, sosial dan politik.
Usaha memerangi kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan yang memberikan pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
enjelnjel.blogspot.com/.../pengertian-ilmu-pengetahuan-dan...
aanindriantogunadarma.blogspot.com/.../kemiskinan-dan-so...