Sabtu, 12 Januari 2013

Pengertian Kondisi dalam Qbasic



1.       Pengertian Kondisi dalam Qbasic
1.      Kondisi atau Perintah pada Quick Basic merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan pengecekan suatu kondisi apabila kondisi tersebut dipenuhi atau bisa juga digunakan untuk mengubah urutan eksekusi program dari urutan semula (secara berurutan) menjadi urutan yang sembarang (acak).
Perintah ini berhubungan erat dengan operasi logika dan dapat ditulis dalam dua bentuk yaitu IF dengan satu baris perintah saja dan IF dengan banyak baris perintah. IF dengan satu baris perintah digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap satu kondisi saja, sedangkan IF dengan banyak baris digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap banyak kondisi.
2.  Macam-macam bentuk umum kondisi pada Quick Basic :
1)      GOTO
Berguna untuk melompatkan proses eksekusi ke suatu baris yang diberi nomor baris atau label tanpa harus mentest suatu kondisi, sehingga sering disebut dengan statement kendali tak bersyarat. Baris yang dituju untuk dieksekusi kemudian ditandai dengan nomor baris atau label.
2)      IF
Yaitu pengecekkan biasa yang dilakukan pada suatu kondisi yang sudah terpenuhi atau tidak terpenuhi. Atau bisa juga disebut IF bertingkat.
Bentuk umum dari IF bertingkat:
IF (kondisi) THEN
(proses)
(proses)
ELSEIF (kondisi) THEN
(proses)
(proses)
END IF
3)      IF…THEN
Yaitu pemrosesan yang berlaku hanya pada kondisi yang benar. Jika kondisi salah maka tidak akan ada pemrosesan selanjutnya.
Bentuk umum dari kondisi IF..THEN:
IF (kondisi) THEN
(intruksi)
END IF
4)      IF…THEN…ELSE
Yaitu sebuah kondisi yang dicek bila ada yang tidak terpenuhi.
Bentuk umum dari kondisi IF…THEN…ELSE:
IF (kondisi) THEN
(instruksi)
(instruksi)
ELSE
(instruksi)
(instruksi)
END IF

Isu dan Masalah Komputer Dalam Bidang Pendidikan



A.    Isu & Masalah Komputer Dalam Bidang Pendidikan.

Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan.
Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna. Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas (lihat juga Lie, 2004).
Survei yang dilakukan oleh penulis pada Mei 2005 di tiga kota/kabupaten di Propinsi DI Yogyakarta terhadap 298 siswa dari 6 buah SMU yang berbeda menunjukkan bahwa akses terhadap komputer dan Internet di daerah kota (i.e. Kota Yogyakarta) jauh lebih baik dibandingkan dengan daerah pinggiran (i.e. Kabupaten Bantul dan Gunungkidul).
Jika hanya sekolah swasta yang dianalisis, kesenjangan ini menjadi sangat tinggi. Akses siswa SMU swasta di Kota Yogyakarta terhadap komputer dan internet secara signifikan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMU swasta di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul.
Minimal, hal ini memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam masyarakat, baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi. Data Departemen Pendidikan Nasional menunjukkan bahwa sebanyak 90% SMU dan 95% SMK telah memiliki komputer.
Namun demikian, kurang dari 25% SMU dan 10% SMK yang telah terhubungan dengan Internet Mohandas, 2003). Di tingkat perguruan tinggi, data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – dalam Pannen (2005) – menunjukkan bahwa kesadaran dalam pemanfaatan TI dalam proses pembelajaran masih sangat rendah.
Analisis artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id adap proposal teaching grant, baru 29,69% yang memanfatkan media berbasis teknologi komputer. Ketersedian media berbasis teknologi informasi juga masih terbatas. Hanya 15,54% perguruan tinggi negeri (PTN) dan 16,09% perguruan tinggi swasta (PTS) yang memiliki ketersediaan media berbasis teknologi informasi. Sekitar 16,65% mahasiswa dan 14,59% dosen yang mempunyai akses terhadap teknologi informasi. Hasil survei yang melihat pemanfaatan TI pada tahun 2004 menunjukkan bahwa baru 17,01% PTN, 15,44% PTS, 9,65% dosen, dan 16,17% mahasiswa yang memanfaatkan TI dengan baik.
Secara keseluruhan statistik ini menunjukkan bahwa adopsi TI dalam dunia pendidikan di Indonesia masih rendah (Mohandas, 2003). Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan (a) bagaimana seharusnya kita memandang TI, termasuk potensi apa yang ditawarkan oleh TI; dan (b) bagaimana peran TI dalam modernisasi/reformasi pendidikan.
Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (e.g. pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dunia pendidikan, dan industri) dapat mulai memikirkan program untuk meningkatkan dan memeratakan akses terhadap teknologi informasi di dunia pendidikan. Program yang difasilitasi oleh Sekolah2000 (www.sekolah2000.or.id) dengan membagikan komputer layak pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah contoh menarik.
Tentu saja program seperti ini harus diikuti dengan penyiapan infrastruktur lain seperti listrik dan telepon. Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy) TI juga pintu masuk lain yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesadaran (awareness).
Tanpa awareness, pemanfaatan TI tidak optimal, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable). Dalah kaitan ini, program untuk peningkatan awareness yang berkelanjutan seperti pendidikan berkelanjutan lewat berbagai media (e.g. pelatihan konvensional dan media massa) dan lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah 2000 setiap tahun) merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan. Kemajuan teknologi komputer selain memberi dampak negatif juga mempunyai dampak positif. Tergantung kepada kita sendiri yang memilah & menggunakannya.

a. Manfaat Komputer Dalam Bidang Pendidikan:

1. Komputer sebagai Media.

2. Komputer sebagai Bahan Belajar.

3. Komputer sebagai Alat Bantu.

b. Masalah-masalah Komputer Dalam Bidang Pendidikan:

1. Anggaran untuk perawatan (maintainance).

2. Pelatihan yang terlalu spesifik.

3. Tidak ada karyawan khusus.

4. Tidak ada teknisi khusus yang ahli.
Masalah yang hingga saat ini masih menjadi pembicaraan di dunia pendidikan adalah ketersediaannya perangkat komputer di dunia pendidikan. Masih banyak sekolah-sekolah dasar maupun sekolah-sekolah lanjutan terutama di desa-desa terpencil yang belum terdukung oleh perangkat komputer dan akses internet, padahal kurikulum pendidikan saat ini mewajibkan setiap sekolah menyediakan fasilitas komputer       dengan akses internet untuk mendukung program pembelajaran.

B.     AKSES  INTERNET

Seperti yang telah dijelaskan bahwa dalam dunia pendidikan sudah diwajibkan untuk pengadaannya perangkat komputer dan akses internet, berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) menyatakan bahwa sampai dengan tahun 2004 baru ada sebagian kecil sekolah/madrasah yang mmiliki akses internet. Untuk jenjang SMP/MTs baru 29,6 persen institusi yang memiliki komputer dan hanya 3,3 persen yang memiliki akses internet. Untuk jenjang SMA/MA masih 44,8 persen yang memiliki komputer dan 9,4 persen yang memiliki akses internet.

C.     PENYALAHGUNAAN AKSES INTERNET

Masalah ini adalah masalah yang paling marak terjadi dalam dunia pendidikan, yaitu kesalahan dalam penggunaan akses internet. Banyak pelajar-pelajar maupun mahasiswa yang memilih untuk menggunakan akses internet hanya untuk sekedar menggunakan social networks seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain. Selain itupun banyak pelajar-pelajar maupun mahasiswa yang hanya menggunakan akses internet tersebut untuk gaming, ataupun membuka situs-situs yang terlarang.

·         masalah dan isu komputer dalam pendidikan:

kemajuan teknologi computer selain memberikan dampak negative juga memberikan dampak positif tergantung kita memilih dan menanggulanginya

·         Ada  6 masalah utama berkembangnya computer dalam pendidikan:

1. Anggaran.
2. Tidak tersedianya karyawan.
3. Tidak tersedianya tenaga ahli.
4. Materi yangsesuai untuk mengajar tidak tersedia.
5. Lemahnya kondisi kerja guru dilapangan mendorong bahwa mereka tidak dapat mengembangkan materi mengajar secara kreatif.
6. Pelatihan biasanya terlalu spesifik diambil.

artikel di ambil dari:revamaringka.blog.com.
dari:http://ngerjaintugas933.blogspot.com.

PENGERTIAN BASIC



A. Pengertian BASIC
BASIC : Beginner’s All-purpose Symbolic Intruction Code.
Merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh John Kemeny pada tahun 1960.
Versi BASIC dapat dikelompokkan menurut cara pengerjaannya menjadi 2, yaitu :
-          Interpret BASIC (BASIC yang menggunakan interpreter)
-          Compiled BASIC (BASIC yang menggunakan compiler)
Compiler dan Interpreter sebenarnya merupakan  program yang berfungsi sebagai penterjemah dari bahasa tingkat tinggi ke bahasa tingkat rendah.
a. Interpreter akan menganalisis setiap statemen BASIC, menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin dan langsung mengerjakan statemen tersebut. Interpreter tidak bisa melihat atau menganalisis keseluruhan program dan melakukan satu aktivitas berdasar hasil analisis tersebut.
b. Compiler akan menterjemahkan seluruh statemen dari program menjadi bahasa mesin sebelum suatu statemen khusus dikerjakan. Program yang dijalankan dengan Interpreter akan berjalan lebih lambat dibandingkan program yang dijalankan dengan Compiler.
Sesuai perkembangannya, dalam BASIC terdapat beberapa versi, diantaranya adalah :
a. MBASIC 
b.BASICA 
c.GWBASIC 
d.TURBO BASIC
e.QuickBASIC.
   QuickBASIC adalah bahasa BASIC yang dikembangkan oleh Microsoft Corporation.

B. DASAR-DASAR PEMROGRAMAN QUICKBASIC
         Ada 2 elemen dasar dari QuickBASIC (QBASIC), yaitu: karakter dan baris program.

a. Karakter
            Bahasa QBASIC terbentuk dari karakter-karakter yang membentuk perintah atau statement. Karakter yang berlaku dalamQBASIC terbagi 3 kelompok :
  1. Karakter Abjad : A – Z dan a – z
  2. Karakter Angka : 0 – 9
  3. Karakter Khusus : ! @ # $ % ^ & * ( ) _ + | - = [ ] { } : “ ; ‘ < > , . ? / |
Karakter alphanumerik merupakan gabungan dari 3 kelompok tersebut di atas. Contoh : Nilai1, Hasil4. 

Karakter numerik merupakan kelompok karakter yang terdiri dari karakter angka saja. Contoh : 3456

b. Baris Program

            Merupakan bagian dari program yang berisikan sejumlah perintah atau instruksi dengan tujuan khusus. Setiap instruksi dipisahkan oleh simbol titik dua ( : ). Contoh :

SCREEN 0 : COLOR 15,1 : CLS
LOCATE 2,10 : PRINT “Bahasa pemrograman QuickBASIC”
END
Baris program dalam QuickBASIC mempunyai bentuk umum sebagai berikut :




            [nomor baris] statemen [: statemen …..] [komentar]

*   Tanda [  ]  menyatakan optinonal, artinya boleh ditulis boleh juga tidak.

  1. Nomor baris : bisa berupa sembarang bilangan bulat positif dari 0 sampai 65529.
 contoh :
100
26754
300 PRINT “Hallo”   ‘ 300 adalah nomor baris

  1. Label alphanumeris merupakan kombinasi huruf dan angka sebanyak 1 sampai 40 karakter yang diakhiri dengan simbol titik dua. Contoh label alphanumeris :
cetakMATRIX:
12345:
gambar:

                Statemen pada QuickBASIC adalah merupakan suatu pernyataan agar dikerjakan oleh komputer, jadi dapat dikatakan bahwa statemen merupakan suatu perintah pelaksanaan pekerjaan yang harus dilakukan oleh komputer. Pembentukan statemen merupakan gabungan dari beberapa variabel, operator dan nomor baris.



c. Konstanta
            adalah suatu data yang nilainya telah didefinisikan sebelum program dijalankan dan nilainya tidak akan berubah
selama program tersebut berjalan. Ada 2 tipe konstanta, yaitu string dan numerik.


  • Konstanta string adalah deretan sembarang karakter yang bisa berisi sampai 32767 karakter yang diletakkan dalam tanda kutip ganda (“). Contoh :
“Halo kawan”
“Kompiler QBASIC”
“Jalan pelan pelan, banyak anak kecil”
“$ 25.000.000,-


  • Konstanta Numerik bisa berupa bilangan positif maupun negatif.
Contoh :
9.0876
5698
-1.0987




d. Variabel
            adalah nama atau simbol yang digunakan untuk mewakili nilai data dimana nilai tersebut bisa berubah pada saat program berjalan.  Variabel terbagi menjadi 2 kelompk, yaitu :
Variabel String dan Variabel Numerik.

  • Variabel String
Merupakan variabel yang dapat menampung rangakaian karakter alphanumerik. Dimana penulisan nilainya harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip ganda (“).
Contoh :
A$ = “Bahasa BASIC”
NAMA$ = “Anita”
C$ = “Rp. 2500”

  • Variabel Numerik
Merupakan variabel yang dapat menampung data berbentuk bilangan.  Dengan variabel numerik, dapat dilakukan operasi perhitungan.
Contoh :
Nilai1 = 30 : Nilai2 = 40
Nilai3 = Nilai1 + Nilai2

Untuk tipe numerik, variabel yang yang digunakan dibedakan berdasarkan bilangan yang akan ditampung. Dimana jenis bilangan yang dapat ditampung  untuk setiap variabel numerik adalah :
-          Integer : bilangan bulat berkisar antara -32767 sampai +32767
-          Long Integer : bilangan bulat berkisar antara -2.147.438..648 sampai + 2.147.438..648
-          Single Precision :bilangan pecahan (riil) berkisar antara -3.37E+38 sampai +3.37E+38
Sifat lainnya:
1.      mempunyai tingkat ketelitian sampai 6 digit dibelakang titik desimal.
2.      bentuk perpangkatan dinyatakan dengan E
3.      sering ditulis dengan tanda ! diakhir bilangan.

Contoh :
46.8
-1.09E-6
3476.9
22.5!

-          Double Precision
Bilangan pecahan (riil) bernilai antara  -1.67D+308 sampai +1.67D+308. Sifat lainnya :
1.      mempunyai tingkat ketelitian sampai 15 digit dibelakang titik desimal.
2.      bentuk perpangkatan dinyatakan dengan D
3.      sering ditulis dengan tanda # diakhir bilangan.

Contoh :
34567876
-1.09432D-06
7654321.12345
3489.9#


e.  Deklarasi Variabel

            Karena tipe variabel tidak selalu sama, maka tiap-tiap variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu sesuai dengan tipe data yang akan ditampung.
a. Pemberian nama variabel
Untuk nama variabel dapat diberikan secara bebas, namun tetap dalam batasan yang telah ditentukan. Batasan-batasan tersebut adalah :
  1. mempunyai panjang maksimum 40 karakter
  2. dapat berupa gabungan huruf dan angka, tetapi karakter pertama harus berupa huruf. Contoh : Nama1, Nilai2, BO1TOL
  3. tidak boleh ada spasi / blank
  4. tidak boleh mempunyai nama yang sama dengan pustaka kata QBASIC.

  • Variabel String
-          Nama harus diakhiri dengan tanda dollar ($)
Contoh :  Nama$ = “Ina”
                Kota$ = “Jakarta”
-          Bisa juga menggunakan deklarasi variabel menggunakan statemen DIM, sehingga tidak perlu menggunakan tanda $
Contoh :
DIM Nama As String
DIM Kota As String
Nama = “Ina”
Kota = Jakarta”
  • Variabel Numerik
Simbol yang digunakan untuk variabel numerik :
Simbol
Jenis
Contoh
%
integer
Nilai%=500 
A% = 5
&
Long integer
Nilai& = 8000000
B& = 600
!
Single precision
A! = 3.40
B! = 56.7
#
Double precision
Total# = 3,8988768

Cat : untuk single precision, tanda ! bersifat optional, artinya boleh tidak digunakan.

Deklarasi lainnya bisa dengan menggunakan statemen DIM, sehingga tidak perlu menggunakan simbol di akhir nama variabelnya.
Contoh :
DIM A As Integer
DIM B As Long
DIM C As Single
DIM D As Double

A= 50
B= 500000
C= 3.54
D = 1234.5678987

b. Ekspresi dan Operator
            Untuk perhitungan, tidak akan pernah terlepas dari operator. Dimana penggunaan beberapa operator akan membentuk suatu ekspresi. Contoh “
3 * 4 + 12
penggunaan operator * dan + pada contoh diatas menyebabkan terbentuknya ekspresi 3 * 4 + 12.

c. Urutan Operasi
            Urutan pengoperasian operator berdasarkan hirarki yang telah ditetapkan. Yang menjadi prioritas utama operasi perhitungan adalah operator yang terletak didalam tanda kurung. Contoh :
(5 + 2 ) * 3
Hasil perhitungan di atas adalah 7, dimana operator yang dikerjakan terlebih dahulu adalah +. Terlepas dari adanya tanda kurung pada ekspresi, maka hirarki untuk setiap operator adalah :
Operator
Operasi
Hirarki
^
Perpangkatan
1
*
Perkalian
2
/
Pembagian
2
\
Pembagian Integer
3
MOD
Modulo Aritmatika
4
+
Penjumlahan
5
-
Pengurangan
5

Contoh penggunaan operator dalam perhitungan aritmatika :
Rumus
QBASIC
A – B + C
A – B + C
(A / B) / (C * D)
A2 + B3
A^2 + B^3







d. Operator Relasi
            Untuk perbandingan antara dua variabel.
Daftar operator relasi dan fungsinya :
Operator
Fungsi
=
Sama dengan (equal)
<> 
Tidak sama dengan (not equal)
Lebih kecil dari (less than)
Lebih besar dari (greater than)
<=
lebih kecil dari atau sama dengan
>=
Lebih besar dari atau sama dengan

e. Operator Logika
            Merupakan operator yang digunakan untuk  menguji beberapa relasi. Dimana pengujiannya dilakukan untuk mengetahui hubungannya. Hasil yang dicapai oleh operator ini adalah kondisi BENAR (TRUE) atau SALAH (FALSE)
 Daftar operatornya adalah sebagai berikut :
Operator
Nama Operasi
NOT
Komplemen logika (ingkaran)
AND
Konjungsi
OR
Disjungsi
XOR
Ekslusif or
EQP
Ekivalensi
IMP
Implikasi

f. Penyisipan keterangan program
            untuk keperluan dokumentasi program, dapat ditambahkan baris keterangan di dalam program. Untuk itu digunakan statemen REM atau tanda kutip ( ‘ )
Statemen REM adalah statemen yang tidak akan di olah oleh komputer, sehingga dapat ditempatkan dimanapun didalam program.
Contoh :

REM *** Program: CONTOH.BAS ***
REM *** Oleh : Wiwied ***
‘ Contoh penggunaan statemen REM
Jumlah = 20
Print Jumlah
‘ Program selesai
END

g. Kendali Program
            Merupakan statemen untuk mengendalikan program yang mencakup pemutusan proses program secara permanen atau sementara.
  • Statemen END
Digunakan untuk menghentikan proses program secara permanen. Sebelum proses program dihentikan, semua file yang terbuka akan ditutup. Setelah proses program berhenti, kendali proses akan diambil alih oleh sistem operasi.
Contoh :
A = 20
Print A
END

  • Statemen STOP
Hampir sama dengan END, tetapi statemen ini menyebabkan proses program berhenti tanpa menutup semua file yang terbuka. Setelah proses program berhenti, kendali proses tidak diambil alih oleh sistem operasi.
Contoh :
B = 50
Print B
STOP

  • Statemen SLEEP
Menyebabkan proses program berhenti, tetapi hanya untuk sementara. Proses program akan dilanjutkan kembali jika terjadi penekanan tombol pada keyboard atau setelah waktu yang ditentukan habis.
Bentuk umum :


 
SLEEP waktu

Contoh :
PRINT “ Proses program berhenti selama 10 detik”
SLEEP 10
PRINT “Proses program dihentikan”
PRINT “Tekan sembarang tombol untuk melanjutkan”
SLEEP
END
  • Statemen SYSTEM
Digunakan untuk menutup seluruh file, menghentikan program dan kembali ke sistem operasi.

Contoh :
PRINT “ Universitas Gunadarma”
SYSTEM